Para pialang uang Negara
Bercengkrama dalam hotel-hotel bintang lima
Mandi peluh dalam ruang-ruang spa
Berbicara seakan melepas dahaga
“Bagaimana melenyapkan orang miskin dan nestapa?”
Mereka yang merasa bisa menguasai surga
Terperangkap dalam menara-menara agama
Mencari formula tentang cara berdo’a
Dan saling melempar Tanya
“tuhan mana yang akan kita penjara?”
Riuh rendah para wakil negara
Mencoba menyensor semua ruang syahwat yang ada
Dan sesekali berkaca
“masih pantaskah punya simpanan yang ke-lima?”
Mereka yang merasa kuasa atas Negara
Duduk melingkar di atas hamparan mega
Mencoba merajut angan menjadi asa
“Bisakah pendidikan tanpa biaya?”
Serasa aku ada di ruang hampa
Terpaku dan terkesima
Saat mendengar suara
Hanya ada satu yang tanpa biaya
“derita manusia!”
Madiun,2 maret 2009
setelah banjir melanda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar