Iblis berjalan dengan gontai, berkunjung kepada semua pemuka-pemuka agama yang selalu melaknat dan mengutukinya.
Iblis minta kepada mereka untuk memberikan saran bagaimana caranya agar taubatnya diterima Allah.
Rabi Yahudi, Pendeta Kristen, dan Imam besar Islam bingung bagaimana menghadapi permintaan aneh iblis ini.
Pendeta Kristen berpikir, Jika taubat iblis diterima bagaimana kesudahan kepercayaan tentang dosa warisan dan konsep jalan keselamatan yang merupakan dampak dari dosa iblis?
Rabi Yahudi pun diam tak berdaya, dalam benaknya berkata :”Bila taubat iblis diterima, di mana lagi tempat orang-orang yahudi yang merupakan bangsa pilihan Tuhan, sedangkan bangsa lain adalah yang disesatkan iblis?
Imam Besar Islam pun lebih tak berdaya, karena kalau tobat iblis diterima bagaimana jadinya perintah memohon perlindungan Allah dari iblis dan setan terkutuk?
Karena tak ada yang memberi saran, iblis pun berteriak :”Eksistensi saya diperlukan untuk wujudnya kebaikan, jiwa saya yang penuh kegelapan harus terus demikian agar dapat merefleksikan cahaya Ilahi”.
Iblis naik ke langit, menangis…dan berjatuhanlah meteor-meteor menimpa semua yang ada di bumi. Malaikat jibril datang, dan meminta iblis untuk berhenti menangis. Iblis dengan sangat putus asa turun ke bumi.
Ketika itu keluarlah dari dadanya hembusan nafas yang selama ini tertahan dan menyesakkan, menimbulkan gema yang serentak sampai ke bintang-bintang dan benda langit.
Gema yang mengandung ucapan: “ sayalah sang syahid…..sayalah sang syahid..”
(terjemahan dan adaptasi dari karya Taufiq Al-Hakim berjudul "Asy-Syahid"....)
Jumat, 29 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
tulisan2 anda bernas mas...penulis ya? maaf saya gak gaul jd gak kenal :)
salam kenal ya , walau udah friend di FB, tp blm pernah komunikasi keknya.
terima kasih apresiasinya.
kebetulan saya sering nulis artikel di majalah dan koran, juga di koran internet, kontributor situs sains netsains.com.
Posting Komentar