
Melintasi Jakarta
terlihat
Para penjaga Negara sibuk
Menumpuk bintang di pundaknya
Di balik dinding-dinding angkuh kota
kaum cerdik cendikia
tertawa sambil melacurkan ilmunya
di etalase-etalase sastra
penyair menepuk-nepuk dadanya
sambil bersyair tentang
anggur dan cinta
dan bersandar pada bangunan tua
Seorang buruh menatap kosong
Pada malaikat bersayap renjana
Sambil
Menimang-nimang mimpinya
Yang paling sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar