Bagi Yang tidak sempat baca Resensi saya di Jawa Pos tgl. 1 desember 2013, selamat membaca :
Padmaningrum,kulitnya
hitam, hidungnya tidak mancung, biasa saja dalam penampilan, gadisdesa
dari gandusari trenggalek. Dan secara “berani” dijadikan tokoh utama
dalamsebuah Novel.
ItulahNovel “The Souls Fantasia” Novel kedua
dari Tetralogi The Souls karya WinaBojonegoro, Novelis dan cerpenis
Kelahiran Bojonegoro Jawa Timur. Dan dimulaidari penemuan secara aneh
Biola asli Antonius Stradivarius, maka kisah Padmabergulir, bersama
james, mbing, Mas Tino, Tari, dan teman-temannya di bianglalaorchestra.
dan secara Flash Back kisah tentang misteri keluarganya.
Secarastructural
banyak hal yang bisa diangkat dari novel ini, dan bagi saya
dapatditarik benang merah, ada tiga hal yang menarik saat membaca dan
mengapresiasiNovel ini. Yang pertama adalah tema yang dicoba diangkat
dalam kisah novel ini,kepedihan dan luka masa lalu yang begitu
menghimpit, hingga membuat jiwa-jiwapara tokohnya seperti mencari sebuah
“rumah” untuk dihuni.
Yangkedua adalah penokohan. Sebagaimana
dalam novel akan menjadi menarik, jikapenulis bisa menggambarkan
perubahan karakter sang tokoh karena pengaruhperkembangan usia, pengaruh
lingkungan keluarga, juga kondisi sosio grafis.Atau dalam istilah
sastra sebagai proses karakterisasi dalam novel.
Yangketiga
adalah Plot atau tehnik penceritaan dengan menggunakan alur cerita
yangdisusun bolak balik, antara masa lalu dan kini. Bisa menciptakan
semacamlorong yang berputar, bisa menyergap emosi pembaca dan
mengaduknya hinggapembaca penasaran untuk segera menuntaskan endingnya.
Dimana bagian awal danakhir novel bisa menjadi semacam “chemistry” dari
novelnya.
Novelini termasuk
novel yang tak banyak menggurui. Penulisnya tidak memberikansebuah
kesimpulan-kesimpulan tapi justru menghujamkan
rentetanpertanyaan-pertanyaan , memberikan sebuah ruang yang terbuka
untuk kontemplasipembacanya. pembaca diajak untuk menyaksikan sebuah
lanskap, yang merupakanrepresentasi dari sebuah kehidupan nyata.
DalamNovel
The Souls Fantasia, Wina menuliskannya dengan gaya bahasa yang
mengalir, dengan sentuhanbeberapa ironi yang memaparkan sebuah tatanan
soaial yang jauh dari keadaanyang semestinya, juga masa lalu yang tidak
mungkin kita rubah. Selain itu Winajuga terlihat kuat dalam riset untuk
menceritakan secara detail tentangberbagai istilah kedokteran dan
psikologi. Di mana beberapa tokohnya menjadiabadi dan rohnya hidup di
tubuh-tubuh yang berganti.
BiolaAntonius Stradivarius dalam Novel
ini tidak hanya sebuah “Biola” tetapi menjadisemacam metafora atau
perlambang yang berkisah tentang pengkhianatan,kebahagiaan, cinta,
penderitaan, keputus asaan, hingga gairah, sebagaimana sebuahorchestra
kehidupan seperti komposisi dari chopin Fantasia impromptu. Biolayang
mengisahkan rapuhnya jiwa-jiwa manusia dalam mengarungi kehidupan.
MilanKundera
mengatakan Novel adalah sepotong prosa sintesis yang panjang.
dandidasarkan pada permainan dengan tokoh-tokoh yang
diciptakan.Prosa"sintesis" sebagai keinginan novelis utk memahami
subyeknya darisegala sisi dan dalam kelengkapannya yang paling penuh.
kekuatan sintesis.menyatukan "Esai ironis,narasi novelistis, penggalan
otobiografis,kenyataan historis, aliran fantasi" menjadi kesatuan
tunggal. hinggakekuatan sintesis novel ini sanggup mengkombinasikan
segala hal ke dlm kesatuantunggal seperti bebunyian dari musik
polifonis. kesatuan novel tidakharus berasal dari plot, tapi bisa
disediakan oleh tema.
DanWina Bojonegoro mencoba
menulis prosa sintesis ini, ada esai ironis tentangkesenjangan kehidupan
pada masyarakat desa, narasi novelitis tentang kehidupantokoh-tokohnya,
kenyataan histories dari tradisi masyarakat Juga aliran fantasi dan
imajinasi yang membuatpembacanya membayangkan apa yang sedang terjadi
dan dirasakan tokoh-tokohnya.
Dalamkonteks mengusung
inovasi estetis, novel ini tidak merupakan sebuah novelpembaharuan
estetis. Dan di Perlambang-perlambang di berbagai adegan sepertisaat
Padma mencoba bunuh diri, seperti Kisah dewa candra yang dikejar
olehprabu kalaharu (hal 291) kurang ditulis secara mendalam, tetapi
secarakeseluiruhan novel ini nikmat untuk kit abaca dan banyak hal yang
bisa direnungkanpembaca.
JudulNovel : The Souls Fantasia
Penulis : Wina Bojonegoro
Penerbit: Indie Book Corner
Perum Buana Asri VillageBlok D-4
SlemanJogjakarta
Cetakanpertama
355Halaman
ArifGumantia
KetuaMajelis Sastra Madiun
Minggu, 19 Januari 2014
Ironi, fantasi, dan Imajinasi Pada Novel The Souls Fantasia karya Wina Bojonegoro
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar