Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Selasa, 14 Oktober 2014

Hasrat dan Keterasingan ( Resensi Kumcer Wina Bojonegoro, Negeri Atas Awan)



Banyak orang menyukai cerpen, karena para pembaca diajak untuk menyaksikan sebuah lanskap, yang merupakan representasi dari sebuah kehidupan nyata. Dan dengan kemahiran Penulisnya dalam meghujamkan endingnya yang terbuka, akan memaksa pembaca untuk menggali makna yang ada didalamnya, memberikan sebuah ruang yang terbuka untuk kontemplasi. Dan menurut saya wina bojonegoro mencoba melakukannya di dalam menulis cerita-cerita pendeknya ini. Bercerita dengan lepas, tanpa berpretensi untuk menggurui.

Wina Bojonegoro, yang punya nama lengkap Endang Winarti, novelis dan cerpenis yang lahir di bojonegoro dan sekarang tinggal di surabaya ini, dalam buku kumpulan cerpennya Negeri Atas Angin. Ada benang merah yang dapat saya tarik sebuah tema dalam 21 cerita pendeknya ini. Sebuah tema “keterasingan” para tokoh-tokoh (yang diciptakan wina) dalam menggeluti realitas yang menimpa baik karena ingin memenuhi hasrat yang terpendam ataupun karena mengikuti persepsi yang seolah olah adalah realitas.. Dan wina  memelilih gaya bahasa tidak puitis tapi bahasa yang lugas dan terkadang ada nuansa sinisme di dalamnya.

Keterasingan-keterasingan terjadi dalam cerita ini karena banyak hal, tapi bermuara pada sebab hilangnya sifat jujur pada diri sendiri. Seperti pada cerpen rumah rahasia (hal. 25) bagaimana Kilby dan Naomi  perlu membangun rumah rahasia untuk menikmati hubungannya yang rahasia. Meskipun di tempat yang indah dan ideal tetapi  ada perasaan terasing yang mereka rasakan. Atau pada perempuan yang menikahi kura-kura (hal 47). Bagaimana seseorang menciptakan sebuah realitas bahwa ada perempuan yang hamil oleh kura-kura untuk menutupi perbuataannya memperkosa perempuan tersebut.

Pada cerpen negeri di atas angin ( hal 77 ) wina terlihat cermat dalam detail ketika menceritakan suasana desa dengan tokoh penari yang bernama darsini. Mungkin karena wina juga berasal dari desa sehingga mampu mengeksplorasi makna ekspresif pada kisah ini. Makna yang muncul hasil pergulatan penulis dengan sosiogeografis tempat penulis tumbuh dan berkembang.

tema “keterasingan”  dalam menggeluti realitas kehidupam  megapolitan  tampak pada cerpen Mozaik ( hal 121) . dimana ketika materi begitu berlimpah hingga sebuah pasangan suami istri tak punya waktu untuk sekedar menyandarkan bahu dan memberikan sebuah pelukan yang dalam. Dan sang suami cukup berpikir simple membayar seseorang umtuk mengajari bermain piano atau membuat sketsa agar istrinya tidak kesepian.

Orhan Pamuk, penulis pemenang nobel dari Turki mengatakan membaca itu ada 3 tingkatan, yang pertama adalah membaca hingga kita larut dengan kisahnya, yang kedua adalah selain kita larut dengan kisahnya, kita juga mengerti apa makna yang tersembunyi dalam kisah kisah tersebut. Dan yang ketiga adalah mencakup dua hal di atas dan ditambah dengan menjadikan apa yang kita baca menjadi inspirasi inspirasi hingga kita bias menuliskannya dalam bentuk yang lain

Pada beberapa cerpennya menurut saya akan bisa merangsang pembaca untuk menjadikan kisah kisahnya sebagai sebuah inspirasi yang menarik seperti pada cerpen tentang drupadi, mimpi tentang Dong Mon dan malaikat yang menyembunyikan sayap.
Meskipun tidak ada pembaharuan pembaharuan dalam bercerita dan beberapa cerpennya endingnya klise seperti pada cerpen lebaran untuk palupi dan Lang lang dan kelana, tetapi secara keseluruhan wina berhasil menuliskan gagasan gagasan yang ada di benaknya ke dalam cerita.


 
 Dimuat di jawa Pos minggu