Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Sabtu, 18 Juli 2009

Antologi Puisi Kota sunyi Tahajud cinta Kunang-kunang...Karya Handoko F. Zainsam


Antologi Puisi Kota Sunyi Tahajud Cinta kunang-kunang adalah 3 kumpulan Puisi dari Handoko F Zainsam yang ditampilkan dalam satu terbitan Buku. 3 kumpulan Puisi tersebut adalah Metamorfosa, Sketsa cinta lingga Yoni, dan Kota Sunyi: Tahajjud cinta kunang-kunang. ditulis Oleh handoko antara tahun 1996 sampai 2008, yang memberikan gambaran perjalanan penulisan puisi sesuai salah satu kalimat dalam Puisinya : “Puisi adalah cinta, dan kata adalah rasa, sedangkan maknanya adalah kita”.

Handoko F Zainsam lahir di madiun (sama dengan diriku). Adalah alumni Jurusan sastra daerah Program Studi jawa, Universitas Indonesia. Beliau sehari-hari adalah Pemimpin Redaksi majalah Auditor Diggest, sebelumnya menjadi redaktur pelaksana Majalah Matra. Selain itu mengajar teater di SBI madania, parung. Dalam antologi puisi ini kita temukan kepiawaian dalam memilih, menyandingkan, dan memaknai kata dalam puisi-puisinya.

Dalam antologi ini banyak kita temukan Puisi yang sarat penyampaian pesan kepada dunia...
Seperti puisi dengan Judul : “ Tidak secara Main-main

Tidak secara main-main ataupun sembarangan
Tuhan menciptakanmu dari tanah liat
……………..
Ada kekekalan pada dirimu, ruh
Dan bukan yang kekal
Ada kekuasaan pada dirimu, nafsu
Dan bukan yang menguasai
Ada pengetahuan luas pada dirimu, akal
Dan bukan yang mengetahui
Karena Dia yang maha segalanya
…………………..

Emosi, Imajenasi, Pemikiran, Ide, Nada, irama, Kesan pancaindera, Susunan Kata, Kata-kata kiasan, Kepadatan, dan Perasaan yang bercampur-campur. Unsur-unsur tersebut dapat juga kita temukan dalam antologi Puisi ini.
Seperti Puisi yang berisi Dialog dengan judul : “Ndengerin musik tanya jawab”
.....................
Kau bertanya, cinta itu apa?
Aku menjawab : “air dengan jernihnya”
Kau bertanya, rindu itu darimana?
Aku menjawab : “daun kering jatuh ke bumi”
Kau bertanya, kesetiaan itu apa?
Aku menjawab: “ benang dipintal menjadi kain”
Kau bertanya, kedamaian itu apa?
Aku menjawab: “langit dan bumi saling berpandangan”
Kau bertanya, mengapa ada benci?
Aku menjawab :” agar nol menjadi keseimbangan”
.......................................

Yang saya sukai dari Puisi-puisi Handoko adalah seakan-akan bermain kata-kata tapi tidak terjebak menjadi kata-kata indah semata, tapi bisa tercipta makna di dalamnya, hingga tersusun dunia yang bermakna.
Seperti salah satu puisi yang sangat saya suka di bawah ini..judulnya “Jauh…..”

Bintang mati malam ini
Tak ada kerlipnya di langit
Karena dalam terjagaku
Tak kutemukan siapa-siapa
Dan aku hanya sendiri
Di kekosongan yang abadi.





Madiun, 13/07/2009
Arif Gumantia
Juru tulis yang suka Nasi Pecel

Tidak ada komentar: