Puisi dari Jendral Douglas McArthur ini saya ambil dari tulisan kata pengantar buku “Tapak Jejak Gus Dur” yang ditulis oleh mbak Alissa Wahid, putri pertama beliau, saat Haul 1 tahun meninggalnya Gus Dur di ciganjur, Jakarta. Alhamdulillah atas undangan mbak Alissa saya bisa hadir, bersama teman-2 yang lain dalam haul tersebut.
Dan sekarang saya share buat teman-teman semua, semoga bermanfaat :
Doa Sang Prajurit untuk anaknya ( Jendral Douglas McArthur)
Tuhanku…
Jadikan putraku insan
Yang kuat untuk sadar kapan ia lemah,
Yang berani hadapi dirinya sendiri manakala
Kekuatan menjumpainya.
Yang tegar dan teguh dalam kekalahan,
Yang rendah hati serta berbudi halus dalam kemenangan.
Jadiakan putraku insan
Yang hasrat keinginannya tak mengalahkan kewajibannya,
Putera yang selalu mengingat Engkau Tuhannya,
Yang insyaf bahwa mengenal dirinya sendiri
Adalah landasan pemahamannya
Tuhanku, bimbinglah ia,
Bukan di jalan yang mudah dan nyaman,
Tetapi di dalam tekanan, kesulitan, dan tantangan
Biarkan ia belajar untuk teguh berdiri menentang badai
Biarkan ia belajar untuk berbelas kasih terhadap mereka yang gagal
Jadikan puteraku insan
Dengan nurani yang jernih
Dengan cita-cita yang tinggi
Putera yang sanggup memimpin dirinya sendiri
Sebelum hasrat memimpin orang lain.
Putera yang menjangkau masa depan
Namun tak pernah melupakan masa lampau.
Dan setelah semua itu sudah menjadi bagian dirinya,
Aku mohon juga
Berilah ia rasa humor yang cukup
Agar ia dapat selalu bersikap serius
Tanpa terlampau serius menilai dirinya
Berilah ia kerendahan hati,
Kesahajaan dalam keagungan diri sejati
Keterbukaan pikiran dalam kearifan sejati
Dan kelembutan dalam kekuatan sejati
Sehingga aku ayahnya berani berbisik :
“hidupku tidaklah sia-sia”
Madiun,17/03/2011
Arif gumantia
Penggemar puisi yg berumah di http://kalbukita.blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar