Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Sabtu, 24 Desember 2011

Buku "Kembali Berdetak"


Tidak ada pelajaran tertinggi selain pelajaran yang kita dapatkan dari jalan kehidupan, tak ada kepintaran yang perlu dibanggakan dibandingkan segala hikmat yang alam sudah sediakan buat semua umat manusia.

Demikian sebuah bait dalam prolog buku “Kembali Berdetak” karya suami istri Philip Triatna dan Julie Tane. Philip Triatna adalah seorang trainer, motivator dan pengusaha yang mempunyai latar belakang seorang pembina rumah rehabilitasi bagi orang muda yang kecanduan obat atau drug. Sedangkan Julie Tane adalah seorang sarjana Desain Graphis, yang selain penulis, juga sedang mengembangkan dirinya sebagai seorang pelukis.
Buku ini berisi 14 Kisah inspirasi untuk kehidupan yang lebih bermakna.membaca buku ini seperti membaca bagaimana kita memaknai hidup yang penuh dengan jalinan asing dan rahasia. Juga memberikan inspirasi-inspirasi agar hidup kita yang fana ini jadi kian berwarna. Dan bagi yang semangat hidupnya sedang berada di titik terendah, buku ini bisa membuat hidup kita “kembali berdetak”.

Inspirasi pertama adalah cinta mula-mula.kita akan bisa merawat kehidupan cinta kita, baik perkawinan, keluarga, pekerjaan, karier, impian, dan sebagainya jika kita selalu kembali pada cinta mula-mula. Yaitu menemukan hal yang baru pada obyek yang lama, penuh antusias, dan punya semangat juang yang tinggi. (Hal. 16)

Inspirasi kedua adalah kembali pada orang yang berjasa. Karena orang yang pernah berjasa dalam hidup kita adalah kepanjangan tangan dari Tuhan. Jadi kembali kepada mereka adalah wujud dari rasa syukur kita kepada Tuhan, dan dengan ucapan syukur tersebut akan membawa kita agar selalu tertunduk rendah hati di hadapan semesta. (Hal 33)

Inspirasi ketiga mengajak kita untuk merenungkan tentang makna kebebasan. Dengan ilustrasi kisah dari asal usul beruang kutub yang menarik. sebuah metafora tentang bagaimana seringnya kita menyalah artikan arti kata bebas, sehingga bukan kebebasan yang kita dapat, malah sebaliknya kita terbelenggu oleh tingkah laku kita sendiri. Ada empat kebebasan yang dimiliki oleh orang yang mempunyai kebebasan, yaitu orang bebas bisa bahagia dan bersyukur, orang bebas bisa menjadi dirinya sendiri, orang bebas bisa fokus pada impiannya, orang bebas bisa merencanakan hal baik dalam pikirannya. (Hal 47)

Kembali memecahkan rekor pribadi adalah kisah inspiratif yang keempat. Bahwa kehidupan yang Tuhan berikan adalah pertarungan memecahkan rekor pribadi. Setiap hari, kita bertarung dengan diri kita untuk menjadi lebih baik dari kemarin. Bukan untuk orang lain, tapi terutama untuk diri sendiri . (Hal 62)

Inspirasi kelima adalah Sayang itu memaksimalkan. Jika kita menyayangi seseorang, maka kita harus selalu bisa memberikan ruang dan membantu agar orang yang kita sayangi bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya, seperti bakat misalnya. Karena pada dasarnya siapa yang membantu orang lain, terutama orang yang dikasihinya, sesungguhnya sedang membantu dirinya sendiri. (hal. 83)

Ada satu hal yang benar-benar bertahan selamanya, yaitu persahabatan. Demikian quote dari John C. Maxwell. Kutipan ini ada dalam inspirasi ke enam yaitu Suporter Fanatik untuk sahabat. Menurut Philip triatna dan Julie Tane sahabat adalah orang yang selalu hadir dalam hati kami, dan kami selalu ada dalam hati mereka. Persahabatan memberikan nilai tambah dalam kehidupan kedua pihak. (hal 91)

Menjaga diri supaya tetap rendah hati mirip seperti menjaga anak kecil yang baru belajar jalan. Dia tidak bisa diam dan selalu melejit ke mana-mana. (hal 111). Ini adalah bagian dari inspirasi yang ketujuh yaitu Kerendahan hati tidak permanen. Karena itu hati kita harus selalu dijaga dengan seksama. Karena kalau lengah, hati bisa berubah menjadi buas dan menyerang kita dengan kesombongan. Kerendahan hati itu sikap untuk terus percaya selalu ada hal yang lebih baik di depan yang belum ditemukan oleh diri kita. Hal baik itu bisa berasal dari mana saja, dari siapa saja.

Berbahagialah Matamu karena melihat, inspirasi yang kedelapan dari buku kembali berdetak ini. Melihat seperti apa yang bisa membuat kita bahagia? Karena mata adalah pintu untuk memasuki pikiran kita, logika kita, keputusan kita. Hidup kita diatur oleh apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Jadi mata harus kita latih untuk melihat yang baik, yang perlu kita lihat, bukan hanya yang enak dilihat saja. (hal 134)

Inspirasi yang kesembilan adalah Hidup Rapuh tanpa lingkungan yang sehat. Lingkungan yang sehat, selain sehat secara fisik, juga harus merupakan lingkungan yang bisa membuat kita bahagia, ada damai, keterbukaan, ada solusi, tidak ada ketakutan dan kepalsuan. Sebuah tempat di mana kita aman membesarkan anak-anak, aman menjadi tempat beristirahat bagi orang tua.(hal 144). Dan lingkungan yang sehat dan baik dimulai dari kita, bagaimana kita menjadi pelaku yang mengubah lingkungan menjadi lebih baik.

Memberi bukan berarti status kita di atas mereka, sebuah kalimat yang bagi saya sangat tepat dan kontemplatif. Kalimat ini ada di inspirasi yang kesepuluh yaitu memberi sebagai gaya hidup. Karena semua manusia setara di mata Tuhan. Berada di posisi yang sedang memberi itu semata hanya karena anugerah. Semua akan seperti roda, kadang kita memberi, kadang kita menerima. Dan memberi bukan trend, bukan event, bukan juga perayaan hari raya. Memberi itu gaya hidup, kesenangan dan refleksi hati. (Hal 155).

Inspirasi yang kesebelas adalah orang tua bermimpi lagi. Orang baru merasa kekurangan waktu untuk berusaha mencapai apa yang diinginkannya, mewujudkan impiannya, jika usianya sudah lanjut. Mungkin untuk orang yang masih berusia muda, sulit untuk berpikir seperti itu. Tapi sebenarnya orang tua pun masih bisa bermimpi dan mewujudkan mimpi-mimpinya karena usia tak sanggup membatasi seseorang manusia untuk bermimpi, orang lainpun tak sanggup menahan impian seseorang, hanya dirinya sendirilah yang dapat membatasinya. (hal 177)

Komunikasi menjadi tema dalam inspirasi yang kedua belas. Yaitu komunikasi yang membangun. Dalam komunikasi yang baik, ada semangat yang dapat dibagikan sehingga ada nilai dalam pembicaraan itu. Walaupun topik yang dibicarakan tidak perlu selalu berat, tapi melalui pembicaraan akan membuat orang terbangun. (hal 184). Dan komunikasi itu harus mudah dimengerti. Karenanya harus disesuaikan dengan siapa kita berbicara.

Tertawa itu sehat, demikian yang sering kita baca dan kita dengar . ada juga di inspirasi yang ketiga belas, yaitu Kembali tertawa bebas. Semakin tumbuh dan berkembang, tertawa semakin banyak direkayasa secara genetik. Banyak orang tertawa tapi tidak lagi tertawa lepas, tertawa terbahak-bahak. Tertawanya hambar, seadanya, dan kadang terpaksa. Dalam buku ini Philip dan Julie mengatakan “ Bukan hidup sambil menunggu waktu dan alasan yang tepat untuk tertawa, tapi tertawalah supaya bisa melihat waktu dan alasan yang tepat untuk hidup” (hal 211)

Inspirasi yng terakhir di buku ini sekaligus penutup adalah Indonesia di hati. Cara paling efektif untuk menjaga api cinta pada negeri kami ini adalah dengan mengekspresikannya secara nyata, dengan tindakan yang nyata. (hal 230). Dengan indonesia selalu di hati akan membawa kita pada sebuah sikap untuk tidak pernah menyerah dalam mencintai negeri ini.

Kisah-kisah inspirasi yang ada di buku Kembali berdetak ini, menurut saya merupakan nilai-nilai dasar yang harus terus diperjuangkan dalam membangun negeri kita yang bhinneka tunggal ika. Negeri yang penduduknya beragam dengan berbagai macam suku, ras, etnis, dan agama agar selalu bersatu. Inspirasi-inspirasi yang bagus untuk bersatu membangun diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara menuju ke kehidupan yang bahagia dan lebih bermakna.

Dengan kisah-kisah yang berbasis kisah nyata, buku ini jadi sangat menarik, karena terasa down to earth atau membumi. Karena guru yang tebaik adalah pengalaman, maka pengalaman Philip triatna dan Julie Tane yang dirangkum dalam kisah-kisah inspirasi bisa menjadi guru kehidupan bagi para pembaca.






Judul Buku : Kembali Berdetak
Penulis : Philip Triatna dan Julie Tane
Penerbit : Metalexia Publishing, speed Plaza Blok B/23 Jl. Gunung Sahari XI Jakarta Pusat 10720
Cetakan pertama : November 2011
Format Cover : soft cover
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm
Halaman : 240
Harga : Rp. 50.000,-
Bisa didapatkan di Toko Buku Gramedia di seleuruh Indonesia.



Madiun, 25 desember 2011
Arif Gumantia, Ssi.
Pekerjaan : Vice Director Konsultan Bisinis “ Dynamic Research”
Jl. Jatinegara Barat 166 G Jakarta timur telp/fax: 021-29361431
Email : arifinung@gmail.com

Tidak ada komentar: