Dalam lintasan waktu
Aku melihat
orang-orang terpanggang nasibnya
Di bawah langit yang tak mengenal belas kasihan
Aku melihat
Banyak orang lupa jalan pulang
Berharap pada arah angin
Sementara angin sudah membeku dan menempel
Pada pucuk-pucuk cemara
Waktu melintas berlalu
Mereka mencoba meminjam mata tuhan
Agar terus terjaga
Mereka membangun benteng pada hati
Untuk menanam kertas yang menuliskan takdirnya
Ketika waktu menjadi biru
Aku memohon pada bintang yang dijaga malam
Untuk jatuh menjadi butiran-butiran cahaya
Di atas kepalamu
Dan aku akan selalu ada
Di serbuk cahaya
Pada tiap helai rambutmu
madiun, 01-01-2012
Arif Gumantia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar