Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Minggu, 19 Januari 2014

Ironi, fantasi, dan Imajinasi Pada Novel The Souls Fantasia karya Wina Bojonegoro

Bagi Yang tidak sempat baca Resensi saya di Jawa Pos tgl. 1 desember 2013, selamat membaca :






Padmaningrum,kulitnya hitam, hidungnya tidak mancung, biasa saja dalam penampilan, gadisdesa dari gandusari trenggalek. Dan secara “berani” dijadikan tokoh utama dalamsebuah Novel.
ItulahNovel “The Souls Fantasia” Novel kedua dari Tetralogi The Souls karya WinaBojonegoro, Novelis dan cerpenis Kelahiran Bojonegoro Jawa Timur. Dan dimulaidari penemuan secara aneh Biola asli Antonius Stradivarius, maka kisah Padmabergulir, bersama james, mbing, Mas Tino, Tari, dan teman-temannya di bianglalaorchestra. dan secara Flash Back kisah tentang misteri keluarganya.

Secarastructural banyak hal yang bisa diangkat dari novel ini, dan bagi saya dapatditarik benang merah, ada tiga hal yang menarik saat membaca dan mengapresiasiNovel ini. Yang pertama adalah tema yang dicoba diangkat dalam kisah novel ini,kepedihan dan luka masa lalu yang begitu menghimpit, hingga membuat jiwa-jiwapara tokohnya seperti mencari sebuah “rumah” untuk dihuni.
Yangkedua adalah penokohan. Sebagaimana dalam novel akan menjadi menarik, jikapenulis bisa menggambarkan perubahan karakter sang tokoh karena pengaruhperkembangan usia, pengaruh lingkungan keluarga, juga kondisi sosio grafis.Atau dalam istilah sastra sebagai proses karakterisasi dalam novel.

Yangketiga adalah Plot atau tehnik penceritaan dengan menggunakan alur cerita yangdisusun bolak balik, antara masa lalu dan kini. Bisa menciptakan semacamlorong  yang berputar, bisa menyergap emosi pembaca dan mengaduknya hinggapembaca penasaran untuk segera menuntaskan endingnya. Dimana bagian awal danakhir novel bisa menjadi semacam “chemistry” dari novelnya.



Novelini termasuk novel yang tak banyak menggurui. Penulisnya tidak memberikansebuah kesimpulan-kesimpulan tapi justru menghujamkan rentetanpertanyaan-pertanyaan , memberikan sebuah ruang yang terbuka untuk kontemplasipembacanya. pembaca diajak untuk menyaksikan sebuah lanskap, yang merupakanrepresentasi dari sebuah kehidupan nyata.


DalamNovel The Souls Fantasia, Wina menuliskannya dengan gaya bahasa yang mengalir, dengan sentuhanbeberapa ironi yang memaparkan sebuah tatanan soaial yang jauh dari keadaanyang semestinya, juga masa lalu yang tidak mungkin kita rubah. Selain itu Winajuga terlihat kuat dalam riset untuk menceritakan secara detail tentangberbagai istilah kedokteran dan psikologi. Di mana beberapa tokohnya menjadiabadi dan rohnya hidup di tubuh-tubuh yang berganti.
BiolaAntonius Stradivarius dalam Novel ini tidak hanya sebuah “Biola” tetapi menjadisemacam metafora atau perlambang yang berkisah tentang pengkhianatan,kebahagiaan, cinta, penderitaan, keputus asaan, hingga gairah, sebagaimana sebuahorchestra kehidupan seperti komposisi dari chopin Fantasia impromptu. Biolayang mengisahkan rapuhnya jiwa-jiwa manusia dalam mengarungi kehidupan.


MilanKundera mengatakan Novel adalah sepotong prosa sintesis yang panjang. dandidasarkan pada permainan dengan tokoh-tokoh yang diciptakan.Prosa"sintesis" sebagai keinginan novelis utk memahami subyeknya darisegala sisi dan dalam kelengkapannya yang paling penuh. kekuatan sintesis.menyatukan "Esai ironis,narasi novelistis, penggalan otobiografis,kenyataan historis, aliran fantasi" menjadi kesatuan tunggal. hinggakekuatan sintesis novel ini sanggup mengkombinasikan segala hal ke dlm kesatuantunggal seperti  bebunyian dari musik polifonis. kesatuan novel tidakharus berasal dari plot, tapi bisa disediakan oleh tema.

DanWina Bojonegoro mencoba menulis prosa sintesis ini, ada esai ironis tentangkesenjangan kehidupan pada masyarakat desa, narasi novelitis tentang kehidupantokoh-tokohnya, kenyataan histories dari tradisi masyarakat  Juga aliran fantasi dan imajinasi yang membuatpembacanya membayangkan apa yang sedang terjadi dan dirasakan tokoh-tokohnya.

Dalamkonteks mengusung inovasi estetis, novel ini tidak merupakan sebuah novelpembaharuan estetis. Dan di Perlambang-perlambang di berbagai adegan sepertisaat Padma mencoba bunuh diri, seperti Kisah dewa candra yang dikejar olehprabu kalaharu (hal 291) kurang ditulis secara mendalam, tetapi secarakeseluiruhan novel ini nikmat untuk kit abaca dan banyak hal yang bisa direnungkanpembaca.



JudulNovel : The Souls Fantasia
Penulis  : Wina Bojonegoro
Penerbit: Indie Book Corner
Perum Buana Asri VillageBlok D-4
SlemanJogjakarta
Cetakanpertama
355Halaman




ArifGumantia
KetuaMajelis Sastra Madiun

Tidak ada komentar: