malam baru saja melahirkan pagi
tapi telah menuliskan berbagai kisah di tempat ini
ketika aku duduk di warung kopi
bersama petani yang memulai hari
sebelum matahari dan hujan
melukiskan pematang pada tubuhnya
juga para pedagang kecil
sebelum tinggal pada lapak lapak
yang sempit untuk meruangkan takdirnya.
suara sumbang pengamen
peluit yang menyergap dari tukang parkir
membumbung ke angkasa seolah menyentuh langit
tak ada kisah asmara di sini
tertindas oleh suara tawar menawar yang penat
aku bangkit
dan menyeret langkahku
mall dan supermarket
telah memberiku kegelisahan
hingga aku sulit mengenali peta masa lalu
meski aku lahir dan hidup
dari mata airmu.
Pasar saradan,
12 april 2014
Arif Gumantia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar