Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Senin, 23 November 2015

Bulan Bahasa



Hari Sumpah Pemuda juga merupakan hari lahir bahasa Indonesia. Oleh karena itu Bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Bahasa.  Dalam peristiwa tanggal 28 OKtober 1928 itu, para pemuda dari berbagai daerah mengikrarkan diri dalam sebuah sumpah yang dinamakan : Sumpah Pemuda,  yang berisikan pengakuan satu bangsa, bangsa Indonesia; satu tanah air, tanah air Indonesia; dan satu bahasa, bahasa Indonesia. Atas dasar itulah bulan Oktober dikenal sebagai Bulan Bahasa. untuk memperingatinya, pemerintah Indonesia melalui Badan Bahasa rutin menyelenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra. Rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra dihelat pada Oktober setiap tahun.



Sesuai UU No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu kebangsaan pasal 25 ayat 1 : Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara  dalam  Pasal  36 Undang-Undang  Dasar  Negara Kesatuan  Republik  Indonesia  Tahun  1945  bersumber dari  bahasa  yang  diikrarkan  dalam  Sumpah  Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan   sesuai   dengan   dinamika   peradaban bangsa



Seiring perkembangan dan perjalanan bangsa Indonesia, bahasa Indonesia juga turut berkembang dan menjadi modern. Dengan mengambil serapan-serapan dari bahasa asing, terutama dengan munculnya istilah-istilah baru akibat adanya perkembangan tekhnologi. Selain itu keniscayaan globalisasi juga berakibat  maraknya  penggunaan bahasa asing di berbagai lapisan masyarakat dan juga komunikasi publik. Belum lagi bermunculan berbagai varian Bahasa Indonesia lain seperti bahasa prokem dan bahasa gaul hasil dari “kreatifitas” anak muda.



Karena itulah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) menggelar kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra sebagai salah satu upaya pengutamaan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Tentu saja, tugas ini juga menjadi tanggung jawab kita semua, bukan hanya diemban BPPB. "Kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra yang diselenggarakan setiap tahun adalah upaya BPPB untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra itu," demikian pernyataan di laman Badan Bahasa.



 Melihat pentingnya  kenyataan historis di atas, ternyata masih ada sebagian di antara kita yang belum mengetahui adanya Bulan Bahasa. Meskipun mereka tahu, tetapi belum mempunyai semangat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menyemarakkan Bulan Bahasa tersebut. Dan yang sungguh ironis adalah masih adanya lembaga setingkat universitas, dan mempunyai Jurusan Bahasa dan sastra Indonesia yang tidak melakukan kegiatan sama sekali untuk memeriahkan bulan bahasa ini. Bagaimana akan bisa memelihara semangat dan meningkatkan pengembangan bahasa dan sastra Indonesia jika lembaga universitas sebagai lembaga akademis dan pencetak ilmuwan bahasa Indonesia justru kurang bersemangat dalam pengembangan bahasa Indonesia?



Padahal banyak kegiatan yang harusnya bisa diadakan untuk memeriahkan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia ini, kegiatan yang tidak harus berbiaya mahal. Apalagi dengan maraknya media sosial yang bisa kita manfaatkan untuk memperkuat gaung dari kegiatan-kegiatan Bulan Bahasa.  Misalnya memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang  menunjukkan kesungguhannya dalam pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia di tempat-tempat umum dan di dalam ranah kedinasan. Sebagai amanat dari Undang-undang bahwa bahasa Indonesia berfungsi  sebagai bahasa   resmi  kenegaraan,   pengantar   pendidikan, komunikasi     tingkat     nasional,     pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta  sarana  pengembangan  dan  pemanfaatan  ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.



Memberikan penilaian kepada media massa cetak lokal tentang penggunaan bahasa Indonesia. Di tingkat mahasiswa bisa diadakan debat antar mahasiswa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.dengan tema-tema tentang bahasa dan sastra Indonesia.  Hal ini juga akan melatih mahasiswa untuk berpikir kritis dan mempunyai kreatifitas dalam berargumentasi.  Sosial media juga bisa kita manfaatkan, yaitu dengan mengadakan lomba menulis Blog. Misalkan dengan mengadakan lomba menulis blog resensi buku novel dan kumpulan cerpen. Novel dan kumpulan cerpennya harus dari para penulis Indonesia.



Selain itu bisa juga dengan mengadakan lomba menulis Fiksi, di tingkat SMA/SMK/MAN atau tingkat universitas, dilanjutkan dengan pembacaan Puisi dan musikalisasi Puisi. Akan lebih baik jika diadakan juga semacam workshop menulis kreatif, baik fiksi dan non fiksi, dengan mengundang Pemateri yang sudah menguasai bahasa dan sastra Indonesia. Jika hal ini bisa dilakukan secara serentak di kampus-kampus seluruh Indonesia, maka Bahasa  Indonesia  yang berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana  pemersatu  berbagai  suku  bangsa,  serta  sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah, bisa selalu diperjuangkan, agar tidak hanya menjadi slogan saja.



Memang tugas Pemerintah Pemerintah   wajib   mengembangkan,   membina,   dan melindungi  bahasa  dan  sastra  Indonesia  agar  tetap memenuhi  kedudukan  dan  fungsinya  dalam  kehidupan bermasyarakat,   berbangsa,   dan   bernegara,   sesuai dengan perkembangan zaman.  Tetapi tanpa peran serta semua elemen masyarakat untuk mewujudkannya. Dan pemerintah hendaknya bisa menjadi katalisator dan menyediakan berbagai sarana prasarana agar masyarakat berpastisipasi secara aktif dalam mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia.



Dalam bulan bahasa dan sastra Indonesia ini, bisa menjadi momentum bagi pemerintah sekarang untuk mewujudkan janji-janji kampanyenya yang ada dalam Konsep “Nawacita” salah satunya adalah : Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga. Bahasa Indonesia bisa digunakan sebagai alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa ini.












Arif Gumantia, SSi
Ketua Majelis Sastra Madiun

Tidak ada komentar: