Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Jumat, 09 November 2007

10 Nopember

Masihkah kita ingat tentang hari pahlawan? kalaupun kita ingat, bisakah kita memberikan makna tgl. 10 nopember sebagai hari pahlawan dan membuat relevansi dengan kehidupan kita sekarang? dalam kategori-kategori yang bagaimana seseorang bisa disebut pahlawan? Pertanyaan-pertanyaan demikian selalu memenuhi kalbu kita, saat 17 agustus, 28 oktober, ataupun 10 nopember. Kalo pahlawan kita persempit maknanya hanya mereka yang berjuang menghadapi penjajah, maka hanya mereka yang hidup di jaman penjajahan dan revolusi kemerdekaan yang berhak menyandang gelar tersebut, dan selesai sampai di sini. Akan tetapi, apabila pahlawan kita kontruksikan sebagai seseorang yang berjuang melawan ketidak adilan, kemiskinan, kerterbelakangan teknologi, pemerataan keadilan, peningkatan kecerdasan masyarakat, dan masalah-masalah yang aktual untuk kemakmuran rakyat, maka akan sangat relevan dengan kehidupan sekarang. Menurut pemerintah, generasi muda sekarang sudah mulai luntur rasa hormat dan kagum terhadap pahlawan bangsa, memperingati hari pahlawan hanya karena ada kewajiban di sekolah. Sudah saatnya pemerintah merubah acara-acara peringatan hari pahlawan dengan acara-acara yang tidak kering maknanya. misalnya memberikan perhargaan terhadap insan-insan pendidikan, pers, aktivis, musisi, ataupun pejuang Lingkungan yang tiada henti berjuang demi bangsa, dengan memberikan nama pahlawan bagi mereka. Karena kalo kita hanya memberikan makna pahlawan bagi mereka yang memegang senjata melawan penjajah, itu hanya akan berhenti sebagai mitos. Memang akan menjadi perdebatan yang panjang untuk menyematkan siapa yang akan diberi nama pahlawan zaman sekarang, akan tetapi kalo tidak dimulai sekarang, kapan lagi? menurut penulis, sebagai contoh seorang alm. gombloh pun bisa dikatakan pahlawan, karena lirik-lirik lagunya di kebyar-kebyar bisa memompa semangat nasionalisme, sebagaimana larik-larik puisinya Chairil Anwar. Seorang guru yang mengajar di pedalaman papua dengan berjalan kaki sekian puluh kilometer untuk sampai di sekolahnya, itupun bisa dikategorikan sebagai pahlawan. sehingga kontruksi pemikiran dari generasi muda bisa berkembang bahwa seorang pahlawan bukan hanya seseorang yang bergaya seperti Rambo.

Tidak ada komentar: