Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Minggu, 20 April 2008

Kartini, Emansipasi dan Kodrat Wanita.

Melihat Peringatan Hari Kartini yang marak di sekitar kita, tentunya kita sebagai warga negara sangat bangga, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai pegawai Semua yang wanita memakai pakaian Adat yang Anggun. Kita Patut Bangga, karena dalam Era Globalisai yang memandang Dunia Barat lebih Maju dari kita, masih ada perayaan tentang Pendekar Wanita Kita Raden Ajeng Kartini.
Dalam Novel "Panggil Aku Kartini Saja" karya Pramoedya Ananta Toer, Dimana judul tersebut di ambil dari salah satu judul Surat yang ditulis Kartini, menurut Pramoedya kalimat tersebut menunjukkan jiwa kartini yang Demokatris, yang menghendaki persamaan antara sesama Manusia, walaupun kartini sendiri keturunan Bangsawan yang Terkrmuka.
lalu Apa makna Kartini Bagi Kita Di masa kini? Emansipasi merupakan kata kuncinya. dengan Surat-surat Yang ditulisnya, maka bisa diperjuangkannya tentang persamaan dari Pria dan Wanita dalam Struktur sebuah negara. Wanita bukanlah warga kelas dua, atau dalam istilah jawa "Swargo nunut neraka katut" yang artinya Syurga dan Neraka hanya mendompleng Suami.
Wanita berhak untuk berkarya di Segala bidang kehidupan, dalam Profesi dan pekerjaan yang dulu hanya dimiliki oleh kaum Pria. Terbukti Kita pernah punya Presiden wanita Ibu Megawati. Kita punya Ibu Sri Mulyani, Miranda Goeltom, wanita-wanita Dosen yang berkarya di bidang pemerintahan, Ada Yenny Wahid, Nursyahbani, di bidang Politik, Ada Polwan, Ada Astronot Wanita, dan lain-lain.
Lalu Apa makna Emansipasi Wanita? Apakah diartikan dapat melakukan hal apapun yang dilakukan Pria, tanpa ada larangan di jaman Dulu. Membuang segala kelemah gemulaian, menyingkirkan sifat Feminin? menurut Penulis That's not the Point.
Memang sebagian Wanita Banyak beranggapan bahwa sukses Beremansipasi berarti menjadi wanita yang tangguh, keras, disiplin, dan mungkin bisa menguasai Pria dalam karier dan kehidupan Sehari-hari.
Tapi dalam Kehidupan kita juga mengenal adanya Kodrat Seorang Wanita, dimana Wanita dilahirkan untuk bisa saling melengkapi dengan Pria, Kodrat sebagai Ibu Rumah Tangga, Kodrat seorang Istri yang Mengabdi Ke Suami. Jadi Menurut penulis bagaimana menyeimbangkan antara sebuah Emansipasi dan Kodrat seorang Wanita. That's a Point.
Sangat diperlukan wanita menjadi Pemimpin Negara, pemimpin Departemen, Rektor, Dekan , DIRUT sebuah Perusahaan, tapi Begitu kembali Ke rumah harus tetap menjalankan Kodratnya Sebagai Ibu dan sebagai Istri. Karena itu sudah menjadi Kodratnya, banyak kita lihat wanita Karier yang tidak bisa mempertahankan Rumah Tangga-nya karena sibuk dengan Emansipasi yang diperjuangkannya sampai lupa terhadap kodrat sebagai Ibu. Suatu Misal, Meskipun setinggi Apapun Jabatannya seorang wanita tetap punya kewajiban-kewajiban seperti menyiapkan makan buat suami, atau kadang juga mungkin memasakkannya sekali waktu, mendidik anak-anaknya, dan tugas-tugas sebagai seorang Ibu Rumah tangga. Di sinilah titik perjuangan Kartini menjadi Setara dalam pemikiran, inisiatif, profesi dan perkerjaan atau dengan nama Emansipasi tetapi tetap Mengakar pada Kodrat seorang Wanita yang Mengabdi pada Rumah Tangga-nya.
Penulis jadi teringat sebuah Cerita singkat dari Seorang Guru Saat Hari kartini: Seorang dalam Cerita Superman, akan menjadi kuat, tangguh, dan bisa menjadi super karena ada Louis lane, seorang wanita yang dicintainya. Jadi Pria akan menjadi Tidak berarti apa-apa tanpa ada seorang wanita di sisinya.
Selamat Hari Kartini, semoga bisa menjadikan kita semua untuk bisa Menggali Sejarah Pahlawan Perempuan yang sering dikalahkan oleh kebesaran Pahlawan Laki-laki.

Tidak ada komentar: