Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Selasa, 16 Juni 2009

hari-hari Terakhir Soeharto menurut Lee Kuan Yew (Mantan PM singapura)


Dalam Buku “From Third World to First”-nya Lee Kuan Yew mantan Perdana menteri Singapura ada sebuah kisah yang menarik tentang Presiden Suharto. Berikut petikannya:

Setelah Ny. Tien Suharto meninggal, secara Otomatis anak-anaknya dekat semua Kepada Bapaknya. Ketika saya bertemu putri-putrinya di pesta pernikahan pangeran Brunei 18-8-1996, mereka mengenakan perhiasan yang mewah dan gemerlap. Padahal semasa hidupnya Ny. Tien melarang anak-anaknya tampil terlalu mencolok, termasuk mengenakan banyak perhiasan.

Tak seorangpun menyadari krisis keuangan Indonesia akan berlangsung cepat. Presiden suharto melalui utusannya meminta bantuan kepada Perdana Menteri Goh Chok Tong untuk memperkuat posisi tawar sebelum bertemu IMF, akhir oktober 1997. kami sepakat menyiapkan cadangan sampai US $ 5 miliar, tapi bisa diberikan ketika Indonesia sudah menggunakan sekitar US $ 20 miliar pinjaman dari IMF, Bank Dunia, ADB, dan cadangan devisanya sendiri.

Menyadari begitu cepatnya devaluasi rupiah, pada natal 1997, saya mengundang Tutut untuk saya paparkan visi penyelesaian krisis agar disampaikan pada ayahnya. Saya tekankan di situ bahwa selain mengimplementasikan program IMF yang terpenting adalah Tutut dan adik-adiknya menarik diri dari pasar dan jangan terlibat dengan proyek-2 baru, karena bisa mempengaruhi kepercayaan pasar. Tapi Tutut menolak, bahkan membantah bahwa keterlibatan keluarga cendana tidak berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Tiga hari setelah pidato tentang APBN, Siti Hediati Hariyadi Prabowo (Titiek) ganti menemui saya, ia di utus ayahnya suharto untuk minta bantuan kepada kami agar bisa mendapatkan obligasi dalam dolar AS. Saya bilang obligasi tidak akan bisa membantu kalo kepercayaan pasar merosot. Lantas titiek meminta bantuan kamu agar mencegah spekulasi rupiah dan kalau bisa mengatur agar dana orang Indonesia yang diparkir di singapura di bawa ke Indonesia. Saya katakan, tak seorangpun bisa mengatur orang lain menaruh uang di mana karena transaksi masa kini hanya dengan memencet tombol computer.

Dan seperti kita ketahui pukul 09.00 tanggal 21 mei 1998 suharto menyatakan pengunduran diri dan menyerahkan kepemimpinan kepada BJ. Habibie. Saya sangat sedih menyaksikannya, seorang tokoh terjungkal karena ketidakmampuannya mengendalikan diri dan keluarganya.

Demikian kesaksian Lee kuan yew, di hari-hari terakhir jatuhnya Suharto, semoga kita bisa selalu mengambil hikmah dari setiap peristiwa sejarah. Sebagaimana Bung Karno mengatakan : Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Dan juga Milan kundera yang mengatakan perjuangan terberat kita adalah Perjuangan Melawan Lupa.



Madiun, 16/06/2009

Arif Gumantia
Juru tulis yang suka nasi pece

Tidak ada komentar: