Aku berdiri di lereng gunung
kemarau datang mengepung
kucari jejak tetes hujan terakhir
yang menempel di kelopak hatimu
Ketika angin kering merangkum
Dan menampar gelisah di tiap lembah
pada gurat nasib orang orang yang menggores pinus
nestapa tiada henti mengisi piring piring takdir mereka
dan gelas gelas kebahagiaan begitu kosong
sementara rumah hanyalah
tempat menyimpan ilalang keteduhan semu
sebelum terbakar sempurna dalam api gundah
aku berdiri di lereng gunung
jurang masa lalu begitu dalam
dan jembatan dengan ruas ruas ingatan
masih tertahan pada tebing kenangan
kemarau menghujamkan anak panah
ketika rindu serupa tetes tetes hujan
yang beku dan menggantung di langit
sementara
cinta tak pernah mengenal musim yang berlalu
Lereng gunung wilis, 03 Juni 2012
Arif Gumantia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar