:ummi
(1)
Pada kedai di sisi sebuah jalan
Kita duduk
Sore ini secangkir kopi terasa begitu bahagia
Serupa bunga bersemi di langit yang temaram
Meski di jalanan bising berkejaran
Tapi melodi hatimu menyegarkan harapan
(2)
Dalam musim yang basah
Kita berbincang tentang negara yang kian tergesa-gesa
Tentang negara yang lebih absurd dari kisah novel
Tentang buku puisi yang kian sepi dan teronggok di pojok
Tentang manusia yang harus menggengam jari-jarinya
Meski tahu garis takdir ada di telapaknya
(3)
Matahari menarik tirai senja dan cangkir ini seakan bercerita
Aku tak ingin seperti senja yang merindukan padi
Pelukan yang dalam tapi tak terjangkau
Tak ingin berkejaran serupa matahari dan rembulan
Tanpa pernah berhenti di pelukan
Aku hanya ingin
Keindahan biru langitmu dan biru lautku
Saling berkaca dan memberi warna
Pada gelembung hidup yang kian mudah pecah
(4)
Ketika senja berubah menuju sunyi dan kelam
Aku kian tersudut oleh runcingnya waktu
Pada batas-batas ruang yang menjulang
Kenapa garis senyummu tak bertemu di waktu lalu
Juga cahaya-cahayamu yang berpendaran
Tapi
Bukankah Hidup akan tetap menjadi indah
Jika berada dalam jalinan asing dan rahasia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
ini, bagussss!!!!!!
Indah!!!
Posting Komentar