Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

Translate To Your Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Rabu, 21 Oktober 2009

Dunia (panggung) Sandiwara

Peristiwa (I)

Di Pinggir kolam renang Pribadi seorang pejabat Negara yang masih muda. Suami Istri sedang mengobrol dengan santainya. “Pa, jadi nggak kita shopping ke paris terus ke New York, kalo jadi mana cukup uang 500 juta”, Tanya istrinya dengan air muka kesal. “Baru buat beli Tas merk “Louis Vuitton” saja sudah 15 juta, itu baru tas-nya, belum sepatu dengan Merk “Manolo Blahnik”, meskipun di diskon tetep saja sekitar 10 juta dalam kurs Rupiah, belum Lingerie, belum lagi jaket buat anak kita. Saya pengennya khan yang limited edition belanjanya.”
Suaminya sambil baca Koran berucap :”sabar tho ma, papa lagi nunggu Fee dari perijinan Perusahaan Elektronika milik seorang konglomerat, dia kemarin janji mau memberi 5 Milyar. Pertamanya sih mau memberi 2 milyar, aku bilang kurang, soalnya khan kita juga harus setor ke Istana juga, kalo nggak setor, bisa-bisa kita di gantung di tiang bendera. Nanti kalo udah dapat 5 milyar, yang 3 milyar kita setorkan ke Istana. Yang 2 milyar baru buat kita. Cukup khan kalo mau jalan-jalan ke Luar negeri.”



Peristiwa (2)

Dalam sebuah Hotel bintang lima di kamar president suite, seorang anggota parlemen yang sudah 3 periode menjadi wakil rakyat, ditemani seorang gadis belia yang umurnya hamper sama dengan anak gadisnya , dan yang pasti bukan istrinya. Dia sibuk mengirim dan membaca email lewat macbooknya. Sedang si gadis sibuk memainkan kemaluan wakil rakyat tersebut. Terdengar Blackberry berdering, langsung diangkat oleh sang wakil rakyat sambil tetap menikmati kelembutan tangan teman gadisnya. “ selamat malam” terdengar suara dari penelpon. “maaf, mengganggu malam-2 pak”. Ini saya mau membicarakan kesepakatan tentang Rancangan Undang Undang Ketenaga kerjaan”. Sang wakil rakyat Menjawab :”Oh, iya ya, besuk mau dikonsultasikan dengan Parlemen ya Oleh Pemerintah”. “itulah pak” suara dari penelepon”kalo bisa untuk Upah Minimum Regionalnya dikurangi pak, jangan terlalu besar, bisa sedikit nanti kita punya laba. Dan ujung-ujungnya khan kita nggak bisa memberikan entertainment fee buat bapak tiap bulannya.”
Si wakil rakyat menjawab dengan pelan sambil menahan kepuasan “tenang aja, semua bisa diatur kok, asal jangan lupa kerjasamanya.”
“wah kalo itu sih pasti pak, kita khan sudah lama kenal, Ok pak terima kasih dan selamat menikmati malam.” Kata Si penelepon sambil menutup telpunnya.



Peristiwa (3)

Dini hari, di pinggiran kota, seorang ibu berumur sekitar empat puluhan dengan telanjang kaki berjalan menuju pasar tradisional. Dia harus datang cepat, agar mendapatkan sayuran yang segar, untuk dia jajakan keliling kampong dari rumah ke rumah. Sebelum berangkat, masih tergiang kata-kata anaknya, bahwa besuk pagi harus bayar tunggakan biaya sekolah sebesar 450 ribu. Saat mendekati pasar, terdengar keriuhan yang tidak biasanya, disertai pendaran-pendaran cahaya yang menyilaukan. Semakin dekat semakin terlihat, pasar tradisional yang menjadi tumpuan kehidupannya ternyata terbakar untuk yang ke-2 kalinya. Untuk beberapa lama dia terpaku dan terpana, sebelum Akhirnya diayunkan kembali langkahnya untuk menuju rumah. saat melewati sebuah Mushola , terdengar sebuah fatwa dari seorang Ustadz Tua : “Kita harus bisa memeras hikmah dari setiap peristiwa “




Madiun, 20/10/2009
Arif Gumantia

Tidak ada komentar: